Sumber AN-1
Demikianlah Yang
kudengar. Pada suatu Ketika Sang Bhagavā sedang menetap di
Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Di sana
Sang Bhagavā memanggil para bhikkhu: “Para bhikkhu!”
“Yang Mulia!” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:
“Para bhikkhu, Aku tidak melihat bahkan satu bentuk pun yang begitu mengobsesi
pikiran seorang laki-laki seperti halnya bentuk seorang perempuan. Bentuk
seorang perempuan mengobsesi pikiran seorang laki-laki.”
“Para bhikkhu, Aku tidak melihat bahkan satu suara pun yang begitu mengobsesi
pikiran seorang laki-laki seperti halnya suara seorang perempuan. Suara seorang
perempuan mengobsesi pikiran seorang laki-laki.”
“Para bhikkhu, Aku tidak melihat bahkan satu bau pun yang begitu mengobsesi
pikiran seorang laki-laki seperti halnya bau seorang perempuan. Bau seorang
perempuan mengobsesi pikiran seorang laki-laki.”
“Para bhikkhu, Aku tidak melihat bahkan satu rasa kecapan pun yang begitu
mengobsesi pikiran seorang laki-laki seperti halnya rasa kecapan seorang
perempuan. Rasa kecapan seorang perempuan mengobsesi pikiran seorang
laki-laki.”
“Para bhikkhu, Aku tidak melihat bahkan satu sentuhan pun yang begitu
mengobsesi pikiran seorang laki-laki seperti halnya sentuhan seorang perempuan.
Sentuhan seorang perempuan mengobsesi pikiran seorang laki-laki.”
“Para bhikkhu, Aku tidak melihat bahkan satu bentuk pun yang begitu mengobsesi
pikiran seorang perempuan seperti halnya bentuk seorang laki-laki. Bentuk
seorang laki-laki mengobsesi pikiran seorang perempuan.”
“Para bhikkhu, Aku tidak melihat bahkan satu suara pun yang begitu mengobsesi
pikiran seorang perempuan seperti halnya suara seorang laki-laki. Suara seorang
laki-laki mengobsesi pikiran seorang perempuan.”
“Para bhikkhu, Aku tidak melihat bahkan satu bau pun yang begitu mengobsesi
pikiran seorang perempuan seperti halnya bau seorang laki-laki. Bau seorang
laki-laki mengobsesi pikiran seorang perempuan.”
“Para bhikkhu, Aku tidak melihat bahkan satu rasa kecapan pun yang begitu
mengobsesi pikiran seorang perempuan seperti rasa halnya kecapan seorang
laki-laki. Rasa kecapan seorang laki-laki mengobsesi pikiran seorang
perempuan.”
“Para bhikkhu, Aku tidak melihat bahkan satu sentuhan pun yang begitu
mengobsesi pikiran seorang perempuan seperti halnya sentuhan seorang laki-laki.
Sentuhan seorang laki-laki mengobsesi pikiran seorang perempuan.”