OLEH: VEN. H. GUNARATANA
MAHATHERA
...
PENGERTIAN SALAH #1: MEDITASI HANYALAH SUATU TEKNIK
RELAKSASI
Yang salah adalah kata 'hanya'. Relaksasi memang
merupakan komponen kunci dari meditasi, tetapi meditasi vipassana mengarah pada
tujuan yg jauh lebih tinggi lagi. Walaupun demikian, pernyataan itu sebenarnya
berlaku juga utk banyak sistem meditasi lain. Semua sistem meditasi menekankan
konsentrasi pikiran, membuat pikiran terpaku pada satu hal atau satu daerah
pemikiran. Bila dilakukan secara kuat dan mendalam, anda akan mencapai
relaksasi yg mendalam dan membahagiakan, yg disebut Jhana. Jhana merupakan
tingkat ketenangan yg tinggi sehingga melebihi kegiuran (pitti); merupakan
bentuk kesenangan yg berada diatas dan diluar apapun yg dapat dialami dalam keadaan
kesadaran biasa. Kebanyakan sistem meditasi berhenti disitu, karena memang
itulah tujuannya. Apabila anda dapat mencapai keadaan itu, anda lalu mengulangi
pengalaman itu seumur hidup. Namun meditasi vipassana tidaklah demikian.
Vipassana mencari tujuan lain, yaitu kesadaran. Konsentrasi dan relaksasi
memang dianggap sebagai peserta kesadaran yg penting, karena keduanya merupakan
pendahuluan yg dibutuhkan, merupakan alat yg baik, dan produk samping yg
bermanfaat. Tetapi bukan itu tujuan vipassana. Tujuannya adalah pañña, atau
kebijaksanaan, pandangan terang. Meditasi vipassana merupakan praktek religi
mendalam yg mengarah pada kemurnian dan transformasi kehidupan anda
sehari-hari.
PENGERTIAN SALAH #2: MEDITASI BERARTI MASUK KE
DALAM TRANS (KEADAAN TAK SADAR)
Pernyataan itu bisa secara akurat berlaku utk
sistem meditasi tertentu, tetapi TIDAK utk vipassana. Meditasi pandangan terang
bukanlah suatu bentuk hipnotis. Anda tdk mencoba mengosongkan pikiran sehinga
menjadi tdk sadar. Anda tdk mencoba berubah menjadi sayuran tanpa emosi. Justru
sebaliknya! Anda akan menjadi makin dapat menyesuaikan diri dgn
perubahan-perubahan emosi anda sendiri. Anda akan belajar mengenal diri dgn
kejernihan dan ketepatan yg jauh lebih besar. Dalam mempelajari teknik ini, memang
kadang terjadi keadaan-keadaan teretntu yg mungkin kelihatan seperti trans bagi
orang yg melihatnya. Namun, yg terjadi sebenarnya justru kebalikannya. Pada
trans hipnotis, orang berada dlm kontrol pihak lain. Sebaliknya, pada
konsentrasi yg dalam, meditator tetap berada dlm kontrolnya sendiri.
Kemiripannya hanya bersifat permukaannya saja, namun terjadinya fenomena ini
sebenarnya bukanlah ciri vipassana. Seperti yg telah disebutkan, konsentrasi
jhana yg dalam adl sarana atau batu loncatan pada jalan menuju kesadaran yg
tinggi. Pada definisinya, vipassana adl pengolahan sati (perhatian yg penuh
kewaspadaan), atau kesadaran. Jika ternyata anda menjadi tdk sadar di dalam
meditasi, maka anda tdk sedang bermeditasi menurut definisi kata yg dipakai dlm
system vipassana. Sederhana, bukan?
PENGERTIAN SALAH #3: MEDITASI MERUPAKAN PRAKTIK
MISTERIUS YANG TIDAK DAPAT DIPAHAMI
Lagi-lagi hampir benar, tetapi tidak tepat.
Meditasi berhubungan dgn tingkat-tingkat kesadaran yg terletak lebih dalam
dibandingkan dgn pemikiran simbolis. Karena itu beberapa data tentang meditasi
tdk bisa diungkapkan dgn kata-kata. Tetapi tdk lalu berarti bahwa meditasi tdk
bisa dipahami. Ada cara-cara yg lebih dalam utk memahami sesuatu selain hanya
dgn kata-kata saja. Anda tahu cara berjalan. Walaupun mungkin anda tdk bisa
menjelaskan secara urut dimana serabut saraf dan otot anda berkontraksi selama
proses itu, tetapi toh anda dapat melakukannya. Meditasi perlu dipahami seperti
itu: dgn cara melakukannya. Meditasi bukanlah sesuatu utk dialami. Meditasi
bukanlah suatu rumusan tanpa pemikiran yg hasilnya bersifat otomatis dan dpt
diramalkan. Anda tdk akan benar-benar bisa meramalkan apa yg akan terjadi pada
suatu saat tertentu. Meditasi merupakan penyelidikan, eksperimen, dan
petualangan setiap kalinya. Itulah yg benar. Jadi bila anda kemudian sampai
pada suatu rasa yg bisa diramalkan dan bersifat sama dlm praktik anda, hal itu
dapat digunakan sebagai petunjuk. Itu berarti bahwa anda telah menyeleweng dari
jalur yg benar, dan anda menuju pada stagnasi (kemandekan). Belajar utk melihat
setiap detik saat –seakan-akan itu merupakan detik yg pertama dan satu-satunya
di alam semesta ini- merupakan hal yg sangat penting di dalam meditasi
vipassana.
PENGERTIAN SALAH #4: TUJUAN MEDITASI ADALAH MENJADI
SUPERMAN PSIKIS
Tidak demikian halnya!Tujuan meditasi adl utk
mengembangkan kesadaran. Belajar utk membaca pikiran bukanlah tujuannya.
Melayang seperti sulap bukanlah tujuannya. Tujuannya adl pembebasan. Memang ada
hubungan antara fenomena psikis dan meditasi, tetapi hubungannya agak rumit.
Dalam masa-masa meditasi awal, fenomena seperti itu mungkin muncul, tetapi
mungkin pula tidak. Beberapa org mungkin mengalami pemahaman intuisi atau
ingatan akan kehidupan lampau tetapi tdk semua mengalaminya, pokoknya, hal-hal
itu tdk dianggap sebagai kemampuan psikis yg dapat diandalkan atau yg telah
berkembang baik, dan tdk sepantasnya dianggap sangat penting. Justru fenomena
seperti itu sebenarnya berbahaya bagi meditator baru karena terlalu menggoda,
karena hal itu bisa merupakan jebakan ego yg akan langsung membelokkan anda
dari jalur. Nasihat utk itu adl: jangan menganggap penting fenomena itu. Jika
datang, baik. Jika tdk datang, itu pun baik juga. Tetapi fenomena itu sering
tdk datang. Ada satu titik dlm karier meditator dimana dia mungkin
mempraktikkan pelatihan-pelatihan khusus utk mengembangkan kekuatan psikis.
Tetapi itu terjadi kemudian. Bila dia telah memperoleh tingkat jhana yg sangat
dalam, meditator sudah cukup maju utk dapat menangani kekuatan-kekuatan itu.
Tidak ada lagi bahaya dia menjadi tdk terkontrol atau menjadi budak dlm
kehidupan ini. Maka dia benar-benar akan mengembangkan fenomena itu hanya dgn
tujuan utk membantu orang lain. Namun, keadaan-keadaan ini hanya terjadi
setelah berpraktik puluhan tahun. Cukuplah bila anda berkonsentrasi utk makin
mengembangkan kesadaran. Bila ada suara-suara atau bayangan penglihatan yg
muncul, amatilah saja dan biarkan mereka pergi. Jangan melibatkan diri anda.
PENGERTIAN SALAH #5: MEDITASI ITU BERBAHAYA DAN ORANG
BIJAK HARUS MENGHINDARINYA
Sebenarnya, segalanya itu berbahaya. Ketika
menyebrang jalan, mungkin anda tertabrak bus. Ketika mandi, mungkin leher anda
patah. Ketika bermeditasi, mungkin anda akan terganggu hal-hal yg buruk dari
masa lampau anda. Materi yg ditekan dan telah lama terkubur disana bisa jadi
sangat menakutkan, atau bisa juga sangat menguntungkan. Tdk ada aktivitas yg
sepenuhnya tanpa risiko, tetapi tdk berarti kita lalu harus membungkus diri
bagaikan kepompong yg harus dilindungi. Itu bukanlah kehidupan, melainkan
kematian prematur. Bahaya harus diatasi dgn cara memperkirakan seberapa besar
bahaya itu, dimana ia mungkin ada, dan bagaimana menanganinya bila muncul.
Vipassana merupakan pengembangan kesadaran dan tdk berbahaya. Justru sebaliknya
kesadaran yg meningkat merupakan penjaga yg akan melindungi kita dari bahaya.
Meditasi yg dilakukan dgn benar merupakan proses yg sangat halus dan bertahap.
Karena itu, lakukanlah dgn pelan dan tenang, sehingga perkembangan praktik anda
terjadi dgn amat alami. Jangan ada yg dipaksakan. Nanti, dibawah bibingan guru
yg kompeten, yg memiliki pengamatan yg cermat dan kebijaksanaan yg melindungi,
anda dapat berkembang cepat lewat periode meditasi yg intensif. Tetapi pada
tahap awal, lakukanlah dgn relaks. Bekerjalah dgn halus, dan segalanya akan
berjalan baik.
PENGERTIAN SALAH #6: MEDITASI ITU UNTUK ORANG SUCI,
BUKAN UNTUK ORANG BIASA
Anda banyak menjumpai sikap seperti ini di Asia, yg
secara ritual memberikan penghormatan yg sangat besar kepada Bhikkhu dan orang
suci. Hal ini mirip dgn sikap orang amerika dlm mengidolakan bintang film dan
pahlawan baseball. Orang itu menjadi klise, diagungkan secara berlebihan dan
dibebani segala macam sifat yg hanya dapat dicapai oleh beberapa manusia saja.
Namun di barat pun ada sikap seperti ini terhadap meditasi. Kita mengharapkan
bahwa meditator adl org yg luar biasa sucinya, sehingga mentega pun tdk berani
mencair di mulutnya. Tetapi sedikit kontak pribadi dgn para meditator akan
segera menghapus ilusi ini. Akan kita dapatkan bahwa para meditator ternyata
justru memiliki energi dan semangat yg besar. Mereka menjalani kehidupan dgn
semangat yg luar biasa. Memang benar bahwa sebagian besar orang suci selalu
bermeditasi, tetapi mereka tdk bermeditasi karena mereka orang suci. Justru
sebaliknya. Mereka menjadi orang suci karena bermeditasi. Meditasilah yg
membuat mereka demikian. Sebelum mereka menjadi suci, mereka telah mulai
bermeditasi. Kalau tdk, mereka tdk akan menjadi suci. Ini merupakan hal yg
sangat penting. Banyak siswa yg berpendapat bahwa orang harus sudah sepenuhnya
bermoral sebelum dia mulai bermeditasi. Ini merupakan strategi yg tdk manjur.
Memang moralitas membutuhkan tingkat kontrol mental tertentu, yg merupakan
prasarana. Anda tdk akan dapat mengikuti serangkaian peraturan moral bila sama
sekali tdk memiliki kontrol diri. Dan jika pikiran anda terus-menerus
berpusing-pusing bagaikan senjata berat di tangan bandit bertangan satu yg tdk
dapat menguasainya, kontrol diri jelas tdk mungkin ada. Maka, kebudayaan mental
memang harus datang terlebih dahulu.
Ada 3 faktor integral di dalam meditasi Buddhis,
yaitu: moralitas (Sila), konsentrasi (Samadhi), dan kebijaksanaan (Pañña). 3
faktor ini tumbuh berbarengan, bersama dgn praktik anda yg makin dalam. Faktor
yg satu mempengaruhi yg lain. Karena itu, anda sekaligus mengembangkan
ketiga-tiganya, bukan satu persatu. Bila anda memiliki kebijaksanaan utk
memahami situasi secara penuh, maka kasih sayang anda terhadap semua pihak
otomatis akan muncul. Dgn kasih sayang ini, secara otomatis anda akan menahan
diri agar tdk berpikir, berucap, atau berbuat sesuatu yg mungkin akan merugikan
diri anda atau orang lain. Maka perilaku anda otomatis menjadi bermoral.
Sebenarnya, anda menciptakan masalah hanya pada waktu anda tdk memiliki
pemahaman secara mendalam. Jika anda tdk bisa melihat akibat dari tindakan
anda, anda akan melakukan tindakan salah. Bila orang menunggu sampai sepenuhnya
bermoral sebelum mulai bermeditasi, berarti dia menunggu serangkaian 'tetapi'
yg tdk akan pernah datang. Oleh orang-orang suci dahulu dikatakan bahwa orang
seperti itu bagaikan menunggu samudra menjadi tenang sebelum dapat mandi.
Untuk lebih memahami hubungan ini, kita harus
mengetahui bahwa ada tingkat-tingkat moralitas. Tingkat moralitas terbawah adl
melekati serangkaian peraturan dan hukum yg diberikan oleh pihak lain: nabi
favorite anda, negara, pimpinan suku, atau ayah anda. Tdk perduli siapa yg
menciptakan peraturan-peraturan itu, yg perlu anda lakukan pada tingkat ini adl
mengenal peraturan dan mengikutinya. Robot pun bisa melakukannya. Bahkan seekor
kera yg terlatih pun bisa, asalkan peraturan-peraturan itu cukup sederhana dan
dia dipukul apabila melanggarnya. Tingkat ini tdk membutuhkan meditasi sama
sekali. Yg dibutuhkan hanyalah peraturan dan orang yg mengayunkan tongkat.
Tingkat moralitas kedua adl mematuhi peraturan yg
sama meskipun tdk ada orang yg akan memukul. Anda patuh karena anda telah
membatinkan peraturan-peraturan itu. Anda menghukum diri sendiri setiap kali
anda melanggarnya. Tingkat ini membutuhkan kontrol pikiran. Apabila pola
pemikiran anda porak poranda, perilaku anda juga akan porak poranda. Kebudayaan
mental mengurangi keporakporandaan mental.
Ada tingkat moralitas ketiga, yg mungkin lebih baik
disebut etika. Tingkat ini akan menyebabkan suatu perubahan nyata tentang cara
memandang kehidupan. Pada tingkat etika, orang tdk mengikuti
peraturan-peraturan keras yg didiktekan oleh penguasa. Dia memilih perilakunya
sendiri sesuai dgn kebutuhan situasi. Tingkat ini membutuhkan inteligensi yg
tinggi dan kemampuan utk membaca semua faktor di dalam setiap situasi, agar
sampai pada tanggapan yg benar, kreatif, dan unik setiap kalinya. Lagipula,
individu yg membuat keputusan ini perlu menggalinya sendiri. Dia harus keluar
dari sudut pandang pribadinya yg terbatas, dia harus melihat situasi dari titik
pandang objektif, memberikan bobot yg sama pada kebutuhan diri sendiri dan
kebutuhan orang lain. Dengan kata lain, dia harus bebas dari keserakahan,
kebencian, iri hati dan segala macam keegoisan yg biasanya membuat kita tdk
bisa melihat sudut pandang orang lain. Dengan begitu dia bisa memilih
serangkaian tindakan yg tepat, yg benar-benar optimal utk situasi itu. Tingkat
moralitas ini sepenuhnya membutuhkan meditasi, kecuali jika memang anda sudah
terlahir sebagai orang suci. Tdk ada cara lain utk memperoleh keahlian ini.
Lagipula, proses memilih yg dibutuhkan pada tingkat ini benar-benar
menghabiskan energy. Jika dgn pikiran-sadar anda memcoba membaca semua faktor
dlm setiap situasi, anda akan menjadi sangat lelah. Intelek tdk mampu menangani
"bola di udara" sebanyak itu sekaligus. Itu merupakan beban yg
berlebihan. Untungnya, tingkat kesadaran yg lebih dalam dapat melakukan proses
ini dgn mudah. Meditasi dpt menjalankan proses pemilihan utk anda. Luar biasa
bukan?
Suatu hari anda mendapat masalah, misalnya saja
menangani perceraian paman herman lagi. Tampaknya persoalan itu sama sekali tdk
dpt diatasi, krn ada sekian banyak 'kemungkinan' yg bahkan raja sulaiman pun
akan kehilangan akal. Namun ketika keesokan harinya ketika anda sedang mencuci
piring, sedang memikirkan sesuatu yg lain sama sekali, tiba-tiba muncullah
jalan keluarnya. Jalan keluar itu begitu saja muncul dari pikiran yg dalam dan
anda berkata, 'AHA!". Lalu segalanya beres! Intuisi seperti ini hanya
dapat terjadi bila anda keluar dari sirkuit logika masalah, sehingga pikiran yg
dalam memiliki kesempatan utk menggarap jalan keluarnya. Pikiran-sadar justru
malah menghalanginya. Meditasi mengajarkan jalan keluar dari kerumitan proses berpikir
ini. Meditasi merupakan seni mental utk keluar dari jalannya sendiri, dan
meditasi merupakan ketrampilan yg sangat bermanfaat di dalam kehidupan
sehari-hari. Tentu saja meditasi bukan praktik yg tdk relevan, yg khusus hanya
utk para pertapa dan orang yg suka menyiksa diri saja. Meditasi merupakan
ketrampilan praktis yg berfokus pada kejadian sehari-hari dan langsung dapat
diterapkan di dalam kehidupan setiap orang. Meditasi tdk berurusan dgn dunia
lain.
Sayangnya justru fakta inilah yg malahan menyebabkan
beberapa siswa mundur. Mereka memasuki praktik dgn harapan bahwa tabir kosmos
akan terbuka seketika, lengkap dgn paduan suara malaikatnya. Sedangkan biasanya
hasil yg mereka peroleh adl cara yg lebih efisien utk mengeluarkan sampah
mental serta cara yg lebih baik utk menangani 'paman herman'. Sebenarnya mereka
tdk perlu kecewa. Penanganan samaph mental ini justru lebih penting.
Suara-suara malaikat akan datang kemudian
PENGERTIAN SALAH #7: MEDITASI BERARTI MELARIKAN
DIRI DARI REALITAS
Tidak benar! Meditasi adl lari masuk ke dalam
realitas. Meditasi tdk mengisolasi anda dari rasa sakit kehidupan. Meditasi
membuat anda bisa secara mendalam berkecimpung di dalam kehidupan dgn segala
aspeknya, sehingga anda menembus batas rasa sakit dan kemudian keluar dari
penderitaan. Vipassana merupakan praktik yg dilakukan dgn tujuan khusus yaitu,
menghadapi realitas, sepenuhnya menjalani kehidupan sebagaimana adanya dan
menangani apapun yg anda temukan. Meditasi membuat anda bisa meniup hilang
semua ilusi dan membebaskan diri dari semua kebohongan sopan yg selalu anda
lakukan. Apa yg ada disana memang ada disana. Anda adl anda, dan berbohong dgn
diri sendiri –tentang kelemahan dan motivasi anda sendiri- justru akan lebih
erat mengikat anda pada roda ilusi. Meditasi vipassana bukanlah suatu usaha utk
melupakan diri atau utk menutup-nutupi masalah anda. Meditasi berarti melihat
diri anda sendiri persis seperti apa adanya. Lihatlah apa yg ada! Terimalah
sepenuhnya! Hanya dgn demikian anda dapat mengubahnya.
PENGERTIAN SALAH #8: MEDITASI ADALAH CARA YANG
AMPUH UNTUK MERASA DI AWANG-AWANG
Bisa ya dan bisa tidak. Meditasi memang
kadang-kadang memberikan perasaaan indah yg membahagiakan. Tetapi bukan itu
tujuannya, dan itu tdk selalu terjadi. Lagipula, jika anda melakukan meditasi
dgn tujuan demikian di dalam pikiran anda, maka kemungkinan terjadinya justru
lebih kecil dibandingkan jika anda hanya bermeditasi dgn tujuan meditasi yg
benar, yaitu meningkatnya kesadaran. Rasa senang berasal dari relaksasi, dan
relaksasi berasal dari hilangnya ketegangan. Mencari rasa senang dari meditasi
justru akan memberikan ketegangan ke dalam proses itu, dan ketegangan akan
membubarkan seluruh rangkaian. Proses itu menjadi lingkaran setan,
kejar-mengejar yg tak ada habisnya. Anda akan mendapatkan perasaan yg
membahagiakan justru bila anda tdk mengejarnya. Lagipula jika anda hanya
bermaksud mengejar perasaan yg menyenangkan, perasaan yg aduhai, ada cara lain
yg lebih gampang utk memperolehnya. Semuanya tersedia di kedai minum dan dari
wanita-wanita di sudut gelap yg ada dimana-mana. Perasaan gembira yg luar biasa
bukanlah tujuan meditasi. Memang hal itu sering terjadi, tetapi harus dianggap
hanya sebagai produk samping belaka. Walaupun demikian, memang itu merupakan
akibat samping yg sangat menyenangkan, yg akan makin sering terjadi jika anda
pun makin sering bermeditasi. Anda tdk akan mendengar sanggahan tentang hal ini
dari orang yg sudah maju praktiknya.
PENGERTIAN SALAH #9: MEDITASI ITU EGOIS
Memang kelihatannya demikian. Meditator hanya
duduk, parkir di bantalnya yg kecil. Apakah dia menyumbangkan darah? Tidak.
Apakah dia sibuk bekerja utk para korban bencana? Tidak. Tetapi marilah kita
memeriksa motivasinya. Mengapa dia melakukan hal ini? Dia bertujuan utk
memerangi pikirannya sendiri yg dipenuhi kemarahan, syak wasangka, dan niat
buruk. Secara aktif dia terlibat di dalam proses utk menghilangkan keserakahan,
ketegangan, dan ketidakpekaan, yg merupakan penghalang utk kasih sayangnya pada
orang lain. Sampai penghalang-penghalang itu pergi, perbuatan baik apapun yg
dilakukannya kemungkinan besar hanya merupakan perpanjangan dari egonya
sendiri. Pada akhirnya perbuatan itu tdk benar-benar merupakan bantuan sejati.
Salah satu permainan ego yg paling tua adl merugikan orang dgn dalih membantu.
Dahulu, para penyelidik kejam yg bekerja utk Dinas Penyelidikan Spanyol
menggembar-gemborkan motif yg luhur. Pengadilan sihir Salem dilakukan atas nama
kepentingan umum. Cobalah periksa kehidupan pribadi meditator yg sudah maju.
Sering akan anda dapatkan bahwa mereka terlibat dlm pelayanan manusiawi. Anda
jarang mendapatkan meditator sebagai misionaris perang yg mau mengorbankan
individu tertentu demi suatu ide yg luhur. Pada kenyataannya, sebenarnya kita
ini lebih egois daripada yg kita tahu. Bila dibiarkan bebas, ego mempunyai cara
utk mengubah aktivitas yg luhur menjadi sampah. Lewat meditasilah kita bisa
menjadi sadar tentang diri kita sendiri, persis sebagaimana adanya. Hal itu
dilakukan dgn menyadari cara-cara halus yg kita gunakan utk mewujudkan keegoisan
kita. Dgn demikian, barulah kita benar-benar mulai menjadi tdk egois.
Menyucikan diri anda dari keegoisan bukanlah tindakan yg egois.
PENGERTIAN SALAH #10: KETIKA BERMEDITASI, ANDA
DUDUK MEMIKIRKAN BUAH-BUAH PIKIR YANG AGUNG
Salah lagi! Memang ada sistem tertentu yg
merenungkan hal-hal seperti itu, tetapi itu bukan vipassana. Vipassana
merupakan praktik kesadaran; kesadaran tentang apapun yg ada, walaupun itu
kebenaran agung atau sampah yg tak berharga. Apa yg ada, itu yg ada. Tentu
saja, buah-buah pikir yg agung mungkin muncul selama praktik. Jelas itu semua
tdk harus dihindari. Namun tdk juga harus diburu. Semua hanyalah akibat samping
yg menyenangkan. Vipassana adl praktik yg sederhana. Vipassana berarti
mengalami peristiwa kehidupan anda sendiri secara langsung, tanpa rasa
lebih-suka, tanpa bayangan mental yg melekat padanya. Vipassana berarti melihat
tanpa prasangka bagaimana kehidupan anda terlepas dari bungkusnya, dari saat ke
saat. Apa yg muncul, itu yg muncul. Sederhana sekali.
PENGERTIAN SALAH #11: BERMEDITASI BEBERAPA MINGGU
AKAN MELENYAPKAN SEMUA MASALAH
Maaf, meditasi bukanlah obat mujarab seketika utk
semua masalah. Memang anda akan langsung dapat mulai melihat perubahan, tetapi
hasil-hasilnya yg mendalam baru terjadi setelah bertahun-tahun. Sama seperti
bagaimana alam semesta ini terbentuk. Tak ada sesuatu yg berharga yg dapat
diperoleh dlm waktu semalam. Dalam banyak hal, meditasi memang berat.
Dibutuhkan disiplin yg panjang, dan kadang-kadang terjadi proses praktik yg
menyakitkan. Setiap kali anda duduk, sebenarnya anda memperoleh hasil, tetapi
hasilnya sangat halus. Semuanya terjadi jauh di dalam pikiran, dan mewujudkan
diri jauh di kemudian hari. Jika anda duduk, terus-menerus mencari perubahan
besar yg mendadak, anda malahan tdk akan dapat melihat berbagai perubahan halus
yg sebenarnya sudah terjadi. Lalu anda merasa patah semangat, menyerah, dan
bersumpah bahwa perubahan-perubahan seperti itu tdk akan pernah terjadi.
Kesabaranlah kuncinya. Kesabaran. Sekalipun anda tdk mempelajari hal lain di
dalam meditasi, setidak-tidaknya anda belajar kesabaran. Dan itulah pelajaran
paling berharga yg ada.
Senin, 03 Juni 2013
Pengertian-pengertian salah mengenai meditasi vipassana
Anapanasati (Meditasi Pernafasan)
Pada
kesempatan ini kami ingin menjelaskan instruksi dasar mengenai bagaimana cara
mengembangkan konsentrasi dengan ānāpānasati (perhatian pada
napas).
Ada dua jenis meditasi: Samatha dan Vipassanā.
Samatha adalah pengembangan konsentrasi, dan Vipassanā adalah pengembangan
kebijaksanaan. Samatha merupakan fondasi yang sangat penting untuk
Vipassanā. Dalam Khandha Samyutta dan Sacca Samyutta, Budd...ha mengatakan:
Samādhi§, bhikkhave, bhāvetha.
Samāhito, bhikkhave, bhikkhu yathābhuta§
pajānāti.
Artinya:
Para bhikkhu, tumbuh kembangkan konsentrasi.
Dengan konsentrasi, para bhikkhu, seorang bhikkhu
melihat segala fenomena sebagaimana adanya.
Inilah sebabnya para pemula sangat dianjurkan untuk
berlatih Samatha terlebih dahulu, untuk mengembangkan konsentrasi yang kuat dan
mendalam. Lalu kemudian bisa berlatih Vipassanā, untuk melihat sifat alami
dari segala fenomena.
Ada 40 latihan Samatha, tetapi kami biasanya
mengajarkan ānāpānasati (perhatian pada napas) kepada para
pemula karena kebanyakan yogi berhasil dengan cara itu.
Dalam Samyutta Nikaya, Buddha menyanjung
ānāpānasati:
*) Para bhikkhu, konsentrasi melalui perhatian pada
napas, ketika dikembangkan dan dilatih dengan baik, akan sangat tenang dan damai.
Itu adalah ketenangan murni, dan seketika menjauhkan serta menekan pikiran
buruk yang tidak bermanfaat.
**) Visuddhimagga juga mengatakan:
Perhatian pada napas sebagai latihan meditasi
adalah yang paling utama di antara latihan meditasi dari semua Buddha,
(beberapa) Pacekka Buddha, dan (beberapa) murid Buddha sebagai dasar untuk
memperoleh ketenangan murni seketika.
* S.V.X.i.9 ‘VesālīSutta’ (‘Vesali
Sutta’)
**Vs.VIII ‘Anussati Kammaññhāna Niddesa
(‘Recollection Subjects Explanation’ Ñ145)
Langkah dasar dalam melatih
ānāpānasati adalah sebagai berikut:
Langkah Pertama:
Duduk tegak. Silakan memilih posisi duduk yang
nyaman dan sesuai dengan diri anda. Jika merasa kesulitan, tidak perlu duduk
melipat kaki (bersila). Anda juga boleh duduk dengan dua kaki bersebelahan di
atas tanah (tidak saling menekan). Duduk di atas alas dengan ketebalan yang
sesuai akan membantu anda lebih nyaman, dan membuat anda mudah meluruskan tubuh
bagian atas.
Selanjutnya rilekskan tubuh anda bagian demi
bagian, dari kepala hingga kaki. Sampai tidak ada ketegangan di bagian manapun
dari tubuh anda. Jika masih ada ketegangan, cobalah untuk melunturkannya,
sehingga menjadi rileks dan alami.Jika tidak, ketegangan itu akan menyebabkan
ketidaknyamanan dan rasa sakit. Jadi pastikan untuk merilekskan seluruh tubuh
setiap kali anda mulai meditasi duduk.
Langkah Kedua:
Kesampingkan semua pemikiran, termasuk semua
kekhawatiran dan perencanaan. Anda harus merefleksi pada kenyataan bahwa segala
sesuatu yang berkondisi adalah tidak kekal. Mereka tidak akan mengikuti
keinginan anda tetapi akan mengikuti alur mereka sendiri. Tiada guna mencoba
mencengkeram mereka. Jadi sangat bagus untuk mengesampingkan mereka selama anda
bermeditasi.
Kapanpun anda terperangkap dalam
pemikiran-pemikiran, anda harus mengingatkan diri anda bahwa saat ini bukanlah
waktu bagi anda untuk kuatir, sekarang adalah waktu bagi anda untuk menjaga
pikiran anda hanya pada satu objek meditasi: napas. Jika anda mengingat sesuatu
yang sangat penting, dan berpikir anda harus mengingatnya terus menerus, jangan
lakukan itu pada saat meditasi. Jika perlu, anda bisa mencatat hal penting
tersebut di sebuah buku catatan yang senantiasa anda bawa, dan kemudian tidak
memikirkan itu lagi selama anda meditasi.
Jika anda benar-benar ingin berhasil dalam
ānāpānasati, anda harus mengesampingkan semua objek lain.
Beberapa yogi ingin mengembangkan konsentrasi, tetapi tidak bisa melepaskan
keterikatan pada banyak hal duniawi. Hasilnya, pikiran mereka menjadi gelisah,
selalu berkeliaran antara napas dan hal-hal duniawi. Meski mereka berusaha
keras menenangkan pikiran mereka, mereka gagal: hanya karena mereka tidak mampu
melepaskan keterikatan mereka pada objek lain. Keterikatan seperti itu adalah
halangan besar bagi kemajuan meditasi seseorang.
Langkah Ketiga:
Biasakan diri dengan napas melalui latihan. Setelah
anda merilekskan tubuh anda, dan telah berhasil membereskan semua pemikiran
lain, anda harus mengarahkan pikiran anda pada area di mana keluar dan masuknya
napas: titik persentuhan. Itu adalah area di sekitar lubang hidung dan di atas
bibir atas. Cobalah untuk merasakan napas pada salah satu dari dua tempat itu.
Kemudian jaga pikirin tetap pada napas, dan menyadarinya sepanjang waktu. Anda
harus coba mengenali napas alami secara jujur, seolah anda adalah seorang
pengamat. Jangan mengendalikan atau mengatur napas alami: cukup mengetahui
sebagaimana adanya. Jika anda mengendalikan napas anda, anda mungkin merasa
tidak nyaman di dada.
Satu hal penting adalah bahwa anda hanya
memperhatikan titik persentuhan napas yang anda tentukan, bahwa anda tidak
mengikuti napas masuk ke dalam atau napas keluar dari tubuh anda. Jika anda
mengikuti napas ke dalam dan keluar dari tubuh, anda tidak akan bisa
memantapkan konsentrasi anda.
Untuk menjelaskan hal ini, Visuddhimagga memberikan
sebuah perumpamaan: perumpamaan dari penjaga gerbang. Seorang penjaga gerbang
tidak memberi perhatian pada orang-orang yang telah masuk ke dalam atau sudah
keluar dari kota: dia memberi perhatian hanya pada orang-orang yang tiba di
gerbang. Dalam hal yang sama, napas yang telah masuk ke dalam dan telah keluar
bukanlah urusan bagi yogi. Urusannya hanya pada napas yang tiba di titik
persentuhan (gerbang). Hal penting lain adalah bahwa anda janganlah
berkonsentrasi pada karakteristik empat unsur pada napas anda. Anda janganlah
berkonsentrasi pada karakteristik dari unsur tanah pada napas (kekerasan,
kekasaran, berat, lembut, halus atau ringan), juga tidak pada karakteristik
dari unsur air (terapung dan peleburan), tidak pula pada karakteristik unsur
api (panas dan dingin), pun tidak pada karakteristik unsur angin pada napas
(mendorong dan menahan).
Jika anda berkonsentrasi pada salah satu dari
karakeristik di atas, karakteristik lain juga akan menjadi semakin jelas pada
tubuh anda, dan akan menganggu konsentrasi anda. Apa yang harus anda lakukan
adalah hanya mengetahui napas. Anda harus mengetahui napas sebagai sebuah
pengertian umum.
Ada kalanya seorang yogi akan menemui kesulitan
untuk memperhatikan napas. Ini bukan karena dia tidak lagi bernapas: itu karena
napas telah menjadi lembut, dan dia masih belum terbiasa akan hal itu. Akan
tetapi, dia harus tetap menjaga pikirannya pada titik persentuhan dengn pikiran
tenang dan siaga. Saat menjadi sulit baginya mengamati napas, dia tidak perlu
melakukan hal lain selain mengetahui bahawa dia masih bernapas. Lalu, dengan
kesabaran dan perhatia, dia akan perlahan bisa
mengetahui napas yang lembut tersebut. Jika dia
mencoba terus menerus, dia akan terbiasa untuk berkonsentrasi terhadap napas lembut
tersebut. Itu akan sangat membantunya untuk mengembangkan konsentrasi mendalam.
Ketika mencoba membiaskan diri dengan napas, anda
harus mengikuti jalan tengah: anda harus mengupayakan usaha yang cukup. Jangan
terlalu banyak usaha, karena anda mungkin kemudian akan bermasalah dengan
ketegangan, sakit kepala dan mata yang terasa tertarik. Dan juga, jangan
mengupayakan usaha yang terlalu sedikit, karena anda nanti akan melamun atau
jatuh tertidur.
Jadi bagus sekali jika anda memastikan bahwa usaha
anda telah cukup untuk anda bisa selalu mengetahui keberadaan napas.
Ketika pemikiran hadir dalam pikiran anda, abaikan
saja dan arahkan kembali pikiran anda kepada napas. Tidak ada gunanya kesal
pada pemikiran-pemikiran yang muncul atau pada diri anda sendiri. Anda harus
bisa menerima bahwa kehadiran pemikiran-pemikiran dalam pikiran adalah hal yang
alami, dan seharusnya tidak terjebak di dalamnya. Dengan mengabaikan
pemikiran-pemikiran, anda menjauhkan diri dari mereka. Dan dengan selalu
mengetahui keberadaan napas, anda membuat diri anda terbiasa dengan napas.
Begitulah cara yang tepat mengatasi
pemikiran-pemikiran yang berkeliaran. Jika pikiran anda berkeliaran terlalu
sering, anda bisa membantunya tetap memperhatikan napas dengan mencatat: ketika
mengetahui napas masuk-keluar, catat sebagai: ‘masuk-keluar; masuk-keluar;
masuk-keluar…’.
Anda juga bisa menghitung napas, dengan cara,
ketika menghirup napas, anda catat: ‘masuk’; saat menghembuskan napas, anda
catat ‘keluar’, dan pada akhir dari napas keluar anda hitung ‘satu’.
Anda dapat menghitung dengan cara ini
setidak-tidaknya sampai 5, tetapi tidak lebih dari 10. Sebagai contoh, jika
anda memilih untuk menghitung hingga 8, anda harus menghitung dari 1 ke 8 lagi
dan lagi. Tetapi, saat menghitung napas, objek anda haruslah tetap pada napas,
bukan pada nomor yang anda hitung. Penomoran hanya sebagai alat untuk membantu
anda tetap bersama napas. Anda harus melanjutkan menghitung sampai pikiran
menjadi tenang dan stabil. Kemudian anda bisa berhenti menghitung, dan hanya
mengetahui napas masuk dan keluar.
Langkah Kempat:
Fokus pada napas. Ketika anda bisa menyadari napas
terus menerus selama 15-20 menit, anda bisa dikatakan telah mulai terbiasa
dengan napas. Anda bisa mulai untuk lebih fokus, lebih konsentrasi terhdapa
napas. Pada tahap sebelumnya, ketika anda menyadari napas, anda juga mengetahui
titip persentuhan. Tapi pada tahap ini, anda coba untuk mengabaikan titik
persentuhan, dan fokus hanya pada napas. Dengan melakukannya, pikiran anda akan
semakin terkonsentrasi. Jika, bagaimanapun, anda lakukan itu terlalu dini
(sebelum anda terbiasa dengan napas), anda akan mengalami ketegangan di seluruh
wajah anda.
Langkah Kelima:
Ketika anda konsentrasi berkelanjutan pada napas
selama lebih dari 30 menit, konsentrasi anda bisa dikatakan cukup baik.
Sekarang anda harus mencoba untuk konsentrasi pada keseluruhan napas dari awal
hingga akhir. Pada satu titik, anda berkonsentrasi pada napas masuk dari tahap
paling awal sampai pada tahap paling akhir. Lalu, dari titik yang sama, anda
berkonsentrasi pada napas keluar, dari tahapa paling awal hingga tahap paling
akhir. Cara ini, tidak ada jeda, pikiran tidak bisa kabur dan berkeliaran, dan
konsentrasi anda akan menjadi lebih dalam dan lebih dalam.
Anda akan menemukan bahwa napas anada terkadang
panjang dan terkadang pendek. Panjang pnedk di sini maksudnya durasi, bukan
jarak. Ketika proses bernapas anda lambat, napas anda panjang; ketika proses
napas cepat, napas anda pendek. Anda harus membiarkannya sebagaimana adanya:
anda tidak boleh membuatnya panjang atau pendek secara sengaja. Anda cukup
hanya tau keseluruhan napas, entah itu panjang atau pendek.
Jika anada bertahan dalam mempraktekkan cara ini,
konsentrasi anda akan perlahan menjadi stabil. Ketika anda bisa konsentrasi
pada napas terus menerus selama lebih dari satu jam pada setiap kali duduk
meditasi, selama tiga hari berturut-turut, anda akan melihat napas anda segera
menjadi nimitta, petanda dari konsentrasi.
Rangkuman:
Ada beberapa dasar dalam melatih
ānāpānasati. Anda harus mengingatnya dan melatihnya secara
bertahap. Anda harus melatihnya dalam berbagai posisi. Jangan hentikan latihan
anda ketika sesi meditasi duduk berakhir. Ketika membuka mata anda, merilekskan
kaki, berdiri dsb., cobalah lanjutkan memperhatikan napas. Ketika berdiri,
berjalan, berbaring dsb., cobalah selalu memperhatikan napas anda.
Jangan biarkan pikiran anda memperhatikan objek
lain. Buatlah celah/ jeda dalam latihan anda semakin sedikit. Jika anda
berlatih sepanjang waktu, maka nantinya akan hampir tidak ada jeda. Anda harus
berlatih dengan rajin dan giat dengan cara ini, dari waktu anda bangun di pagi
hari, sampai anda tertidur di malam hari. Jika bisa anda melakukannya, anda
bisa saja berhasil mencapai jhāna pada akhir retreat. Itulah sebabnya Buddha
mengatakan ānāpānasati harus dikembangkan dan dilatih sesering
mungkin.
Anda harus berhenti bicara, terutama di dalam
kamar: anda boleh bicara hanya pada saat melaporkan dan berkonsultasi
pengalaman meditasi anda kepada guru pembimbing jika diperlukan.
Menyelenggarakan pelatihan (retreat) meditasi tidak mudah. Panitia dan
sukarelawan mengalami banyak kesulitan untuk membuat segala sesuatu nyaman dan
sesuai untuk meditasi. Para donatur mempersembahkan dana dengan harapan mulia
bahwa setiap yogi dapat sukses dalam meditasi, dan dengan begitu memperoleh
kebajikan yang besar. Maka dari itu, ada banyak alasan bagi anda untuk belarih
dengan tekun.
Tetapi, tentu saja jangan berharap segalanya akan
sempurna. Anda harus menghargai segala kenyamanan yang anda terima, dan
berlapang dada terhadap kondisi kurang nyaman yang anda hadapi. Daripada
berkeluh kesah, jagalah pikiran anda agar selalu bersama napas. Mulailah dari
saat ini.
Semoga anda semua berhasil dalam meditasi.
Pa-Auk Tawya Sayadaw
Pa-Auk Forest Monastery
Mawlamyine, Mon State, Myanmar
Sumber : http://hadayavatthu.org/