Jumat, 12 November 2010

Hanya Waktu yang Sanggup Memahami Betapa Berharganya Cinta

Pada zaman dahulu, terdapat sebuah pulau dimana segala perasaan tinggal: Kebahagiaan, Kesedihan, Pengetahuan, dan segala yang lain, termasuk Cinta.

Pada suatu hari, diumumkanlah kepada perasaan-perasaan itu bahwa pulaunya akan segera tenggelam, maka semuanya harus membangun perahu lalu pergi. Kecuali Cinta.

Cinta adlh satu-satunya yang tinggal. Cinta ingin bertahan hingga saat terakhir.

Ketika pulau itu sudah hampir tenggelam, Cinta memutuskan mencari pertolongan.

Kekayaan melewati Cinta dalam sebuah perahu bsar. Cinta mengatakan, "Kekayaan, apakah aku boleh ikut?"

Kekayaan menjawab, "Tidak. Perahu'ku penuh dengan emas dan perak. Tidak ada tempat untukmu."

Cinta memutuskn untuk meminta pertolongan kepada kesia-siaan yg jg lwt dalam sbuah kapal yang indah. "Kesia-sian, tolonglah aku!"

"Aku tidak mungkin menolongmu. Kamu basah kuyup, jangan-jangan perahu ku rusak nanti,"demikian Kesia-siaan menjawab.

Kesedihan lewat, maka Cinta meminta tolong, "Kesedihan, izinknlah aku ikut."

"Oh,,Cinta, aku sedih sekali sehingga aku perlu menyendiri!

Kebahagiaan juga lewat namun ia demikian bahagianya sehingga bahkan tidak mendengar ketika Cinta memanggilnya.

Tiba-tiba terdengarlah suara, "Ayo, Cinta, aku akan mengajakmu." Ternyata itu suara salah satu senior. Demikian bahagia dan sukacita, Cinta bahkan lupa menanyakan kepada sang senior, kemana mereka menuju. Ketika mereka tiba ditanah yang kering, sang senior melanjutkan perjalanannya. Menyadari betapa ia berutang budi kepada sang senior, Cinta menanyakn kepada Pengetahuan, yang juga senior, "Siapa yang menolong aku itu?"

"Waktu," jawab si Pengetahuan.

"Waktu?" Demikian Cinta bertanya heran. "Mengapa waktu menolongku?"

Pengetahuan tersenyum dengan hikmat mendalam, dan menjawab, "Karena hanya Waktu yang sanggup memahami, betapa berharganya Cinta."

About

Pengikut