Anggutara
Nikaya 2
Bab
3
“Para
bhikkhu, kedua hal ini berhubungan dengan pengetahuan sejati. Apakah dua ini?
Ketenangan dan pandangan terang. Ketika ketenangan terkembang, manfaat apakah
yang dialami seseorang? Pikirannya terkembang. Ketika pikirannya terkembang,
manfaat apakah yang ia alami? Nafsu ditinggalkan. Ketika pandangan terang
terkembang, manfaat apakah yang ia alami? Kebijaksanaan terkembang. Ketika
kebijaksanaan terkembang, manfaat apakah yang ia alami? Ketidak-tahuan
ditinggalkan.
“Pikiran
yang dikotori oleh nafsu adalah tidak terbebaskan, dan kebijaksanaan yang
dikotori oleh ketidak-tahuan adalah tidak terkembang. Demikianlah, para
bhikkhu, melalui meluruhnya nafsu maka ada kebebasan pikiran, dan melalui
meluruhnya ketidak-tahuan maka ada kebebasan melalui kebijaksanaan.”
Bab 19
“Para bhikkhu, demi pengetahuan langsung pada nafsu, maka dua hal harus
dikembangkan. Apakah dua ini? Ketenangan dan pandangan terang. Demi pengetahuan
langsung pada nafsu, dua hal ini harus dikembangkan.”
“Para bhikkhu, demi pemahaman penuh pada nafsu … demi kehancuran nafsu
sepenuhnya … demi ditinggalkannya nafsu … demi hancurnya nafsu … demi hilangnya
nafsu … demi peluruhan nafsu … demi lenyapnya nafsu … demi berhentinya nafsu …
demi terlepasnya nafsu, maka dua hal harus dikembangkan. Apakah dua ini?
Ketenangan dan pandangan terang. Demi terlepasnya nafsu, dua hal ini harus
dikembangkan.”
“Para bhikkhu, demi pengetahuan langsung … demi pemahaman penuh … demi
kehancuran total … demi ditinggalkannya … demi hancurnya … demi hilangnya …
demi peluruhan … demi lenyapnya … demi berhentinya … demi terlepasnya kebencian
… delusi … kemarahan … permusuhan … meremehkan … menghina … iri … kekikiran …
kecurangan … muslihat … kekeras-kepalaan … keberapi-apian … keangkuhan …
kesombongan … kemabukan … kelengahan, maka dua hal harus dikembangkan. Apakah
dua ini? Ketenangan dan pandangan terang. Demi terlepasnya kelengahan, dua hal
ini harus dikembangkan.”