Sumber: Internet
Pada suatu
ketika tinggallah sepasang suami isteri muda, ayah si suami itu
tinggal bersama mereka, ia sudah
amat tua, sangat lemah serta
sulit untuk berjalan sendiri. Isteri muda itu amat
tidak menyukai kehadiran ayah mertuanya di antara mereka.
Tetapi suaminya, amat menyayangi ayahnya dan selalu menenangkan
isterinya untuk merawat orangtuanya dengan baik. Pada suatu malam,
si isteri itu menunggu sampai
anak laki-lakinya tidur nyenyak, ia lalu meminta kepada suaminya untuk menyingkirkan ayah mertuanya itu dari rumahnya,
apabila suaminya ingin tetap hidup
bersamanya.
Suaminya amat sedih dan merasa tidak
berdaya menghadapi permintaan isterinya itu. Akhirnya ia menyetujui
permintaan isterinya, supaya kehidupan rumah tangganya tidak terganggu lagi oleh ayahnya
yang sudah tua renta itu. Setelah yakin
anaknya sudah tidur nyenyak, mereka lalu merencanakan
bagaimana caranya untuk membuang ayahnya itu. Si isteri berkata : "Besok pagi-pagi
sekali, kamu harus katakan kepada
ayahmu, bahwa kamu akan membawanya
ke tempat ziarah. Taruh saja dia di dalam keranjang
besar dan bawa dia ke
dalam hutan lebat. Tinggalkan saja di sana, biar dimakan
binatang buas, setelah itu cepat-cepat
pulang ke rumah."
Keesokkan paginya, anak
laki-laki itu bangun pagi-pagi sekali. Seperti yang telah direncanakan
orangtuanya, si ayah membawa kakeknya yang dimasukkan ke dalam
keranjang besar dan pergi keluar.
Anak itu lalu bertanya :"Ayah, mau dibawa kemana kakekku
ini?","Anakku, saya akan membawanya
pergi berziarah."
"Baiklah ayah, tetapi jangan lupa ya
membawa pulang kembali keranjang besar itu, karena
kalau nanti ayah sudah setua kakek,
saya akan
membawa ayah berziarah juga." Kata-kata anak laki-laki
itu menyadarkan mereka, pasangan suami isteri muda
itu lalu berubah pikiran. Mereka akhirnya merawat orangtua itu dengan
baik.
Cerita ini menyinggung
dengan tajam dan tepat nilai-nilai
moral pada masa sekarang ini. Di India, pada masa yang lampau, banyak cerita-cerita seperti ini. Dimana perhatian utama
adalah ketidak-puasan seorang anak terhadap
orangtuanya dan hal ini diperbaiki
oleh cucunya. Cerita yang lain tentang hal seperti
ini sebagai berikut. Seorang ayah yang masih muda
merencanakan membuang ayahnya yang sudah tua, si ayah dimasukkan
ke dalam sebuah kereta. Ia lalu membawanya ke kuburan.
Cucunya juga ikut serta.
Ketika cucunya melihat ayahnya sedang menggali lubang kuburan untuk mengubur kakeknya, anak kecil itu berkata
kepada ayahnya : " Ayah, tolong gali sebuah lubang
lagi untuk kuburanmu sendiri. Nanti, kalau ayah sudah tua saya tinggal
mengubur ayah saja di situ, jadi saya
tidak usah repot-repot menggali kuburan untukmu." Tentu saja hal ini menakutkan si ayah muda itu.
Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini adalah
apa yang kita
lakukan terhadap ayah, akan terjadi pula pada diri kita
sendiri, yang akan dilakukan oleh anak kita.
Ada cerita lain lagi, seorang
kakek diberikan makanan dengan sebuah piring yang amat kotor, ditaruh
di atas tanah.
Piring itu begitu kotornya
sehingga tak seorang pun yang sanggup untuk memakan makanan
dari piring tersebut. Ketika anak laki-laki tua tersebut melihat
bahwa tak ada gunanya lagi
untuk memberi makan kepada ayahnya,
ia ingin
membuangnya. Anaknya yang masih muda lalu
berkata :"Ayah,
piring tua itu jangan dibuang.
Saya ingin menyimpannya." Ayahnya bertanya : "Untuk apa?"
Anak muda itu berkata : "Untuk apa....?
Tentu saja untuk memberikan
makanan ayah di atas piring itu
kalau ayah sudah setua kakek saya
ini." Inilah pelajaran
untuk seorang ayah muda untuk lebih
mengasihi dan merawat orangtuanya yang sudah tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar