Senin, 13 Mei 2013

Siapakah Yang Gila dan Siapakah yang waras???

Sumber: Buku Senyum Donk, Dunia Belum Kiamat, Oleh Chuang

 

Sebuah berita di koran hari ini melaporkan pada saya tentang sebuah survei yang hasilnya sungguh-sungguh mengejutkan: satu di antara empat penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa. Atau bila ditulis dengan kalimat yang lebih bombastis, kata gangguan jiwa pada judul laporan tersebut dapat diganti dengan kata “gila” (walaupun penggantian kata ini tidak sepenuhnya dapat dibenarkan, karena seseorang yang mengidap gangguan jiwa belum tentu gila), maka kalimat tersebut akan berbunyi sbb: satu di antara empat penduduk Indonesia adalah orang gila.

Tentunya ini bukan kabar yang menyenangkan, bukan? Sebab, siapa sih yang senang disebut sebagai orang gila? Mungkin reaksi kita akan persis sama seperti para pejabat yang dengan serta merta bertingkah laku bak orang kebakaran jenggot kala mendengar kabar bahwa rakyat di daerahnya mengalami bencara kelaparan.

Kembali ke soal orang gila itu. Kita mengetahui atau kita dapat menyebut seseorang sebagai orang gila bila orang tersebut memenuhi kriteria-kriteria kegilaan. Dan sebaliknya, seseorang pun dapat disebut waras apabila orang tersebut memenuhi kriteria-kriteria kewarasan.

Persoalannya, siapakah sebenarnya yang berhak menyusun kriteria-kriteria kegilaan dan kewarasan, dan dengan demikian berhak memutuskan seseorang sebagai orang gila dan lainnya sebagai orang waras? Siapakah si tukang stempel itu, yang mencap stempel waras pada seseorang, dan mencap stempel gila pada lainnya? Di dunia di mana orang-orang yang mengaku waras lebih dominan, maka siapa pun yang bertingkah laku di luar kriteria kewarasan yang sudah menjadi kesepakatan, akan dengan mudah dicap sebagai orang gila. Dan dunia kita sekarang ini, tampaknya, adalah dunia seperti itu. Tetapi andaikata ada sebuah dunia di mana orang-orang yang kita anggap gila adalah pihak yang dominan, pihak yang berkuasa penuh. Tentunya siapa pun yang dianggap bertingkah laku waras (menurut anggapan kita di dunia kita ini), akan di cap sebagai orang gila di dunia seperti itu, bukan?

Kalau soalnya jadi begini, lalu siapakah sebenarnya orang gila dan siapa yang benar-benar waras?

Bingung, ya?

Saya juga bingung koq hehehhehehehehe…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Pengikut