Senin, 13 Mei 2013

Tiada Air, Tiada Bulan

Ketika Bhikshuni Chiyono mendalami Zen di bawah bimbingan Bukko dari Engaku, ia tak kunjung mencapai hasil meditasinya dalam waktu yang lama. Hingga pada suatu malam di bawah sinar rembulan, ketika ia sedang membawa air dalam sebuah ember tua yang terikat oleh bambu, bambunya putus dan bagian bawah ember itu terlepas. Saat itu pula Chiyono merasa lepas, dan tercerahkan!

Untuk mengenang kisah ini, ia menulis sebuah puisi:

Ini dan itu telah kucoba tuk menyelamatkan ember tua ini.
Karena tali bambu ini telah retas dan nyaris putus,
Hingga akhirnya dasar ember pun terlepas.
Tiada lagi air di ember!
Tiada lagi bulan di air!

(101 Koan Zen, by Paul Reps & Nyogen Senzaki, penerbit Karaniya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Pengikut